Pages

Rabu, 17 Desember 2014

Script Berita Radio : Lapangan Merah EEPIS Banjir


Gb. Lapangan Merah EEPIS Banjir

Selamat siang creative rengers/ jumpa lagi di siaran radio "KISMIS"/ kisah seputar mahasiswa EEPIS// Masih bersama Hamidah yang bakan menemani kalian semua selama satu jam kedepan// Kali ini Hamidah bakal membawakan topik tentang musim hujan//  Dan yang bakal kita bahas pada segmen awal ini adalah/ Lapangan merah EEPIS tenggelam sore kemarin//

Lapangan merah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya atau EEPIS/ sore itu lima desember/ tergenang oleh air hujan// Tinggi air yang menggenang sekitar atas mata kaki orang dewasa// Hujan rintik-rintik yang disertai angin/ mulai pagi hingga sore membuat saluran air sekitar lapangan merah penuh/ sehingga air meluap ke atas dan mengakibatkan banjir// Pemandangan ini sebenarnya sudah tak asing lagi/ Karena setiap kali musim hujan tiba yang terjadi secara berangsur-angsur dan deras/lapangan merah ini selalu didatangi tamu/ yaitu air yang menggenang// Sungguh sebuah tontonan tersendiri bagi mahasiswa EEPIS/ ketika si lapangan legenda ini tergenang oleh air banjir///

Senin, 08 Desember 2014

IES 2014

Gb. Demo Paper "Citric" di Hall D4

        International Electronics Symposium (IES) 2014, merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Event tersebut berlangsung selama dua hari sejak (3-4/12/14). IES tahun ini mengusung tema "Recent Trends on Engineering Technology". Hari Rabu pukul 09.00 WIB bertempat di Ruang Teater PENS, acara secara resmi dibuka dengan pemukulan gong secara simbolis oleh direktur PENS, Dr. Zainal Arief, S.T, M.T. dan dilanjutkan dengan membahas hasil kerjasama  dalam Project Bee oleh Profesor Youngbong Seo dari Pusan National University, Korea Selatan. Dilanjutkan dengan seminar dari  Dr. Eng. Khoirul Anwar (Japan Advanced Institute of Science and Technology - JAIST, Japan) tentang "Challenges to Wireless Communications Beyond 4G".
         Setelah seminar di Ruang Teater PENS, siang harinya terdapat pameran paper di Hall D4 PENS, dan dilanjut dengan seminar paper di ruangan yang ada di Gedung D4. Acara IES sangat berjalan meriah dan antusiasme dari para pengunjung sangatlah banyak karena mereka banyak menyerap inovasi dari beberapa paper yang ada.

Senin, 24 November 2014

EDFAT: Praktikum Jaringan Komputer



Setiap Rabu merupakan jadwal rutinan mahasiswa 2 D3 Teknologi Multimedia Broadcasting B melakukan praktikum mata kuliah Jaringan Komputer. Didampingi dan diarahkan oleh bapak Sritrusta Sukaridhoto, ST. PhD selaku dosen pada mata kuliah tersebut. Saat itu (22/10/14) praktikum linux pada Pc router berlangsung, beberapa kelompok terlihat kebingungan dalam praktikum tersebut.
Untunglah bapak Dhoto singakat nama dari dosen jaringan komputer, tak segan untuk membantu dan mengarahkan mahasiswanya sampai bisa.

Senin, 17 November 2014

Wawancara Dosen: Berbagi Ilmu



Saat ditemuhi diselal-sela kegiatan perkuliahannya. Novita Astin merupakan salah satu dosen muda dan cantik yang bergabung di Jurusan D3 Teknologi Multimedia Broadcasting pada tahun 2013. Tahun ini merupakan tahun kedua beliau mengajar sebagai seorang dosen, sekaligus tahun pertama beliau menjadi salah seorang mahasiswi S2  Jurusan Elektronika di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Banyak sekali hal yang mengesankan ketika beliau harus membagi tugasnya sebagai dosen dan sebagai seorang mahasiswi. Seperti ketika beliau harus pintar-pintarnya membagi tugas dan waktunya untuk mahasiswanya di kampus dan untuk tugas-tugasnya yang bertumpuk ketika mengikuti perkuliahan.
Mengajar dan bisa  berbagi ilmu dengan siapapun merupakan hal yang sangat dicita-citakan oleh wanita yang kerap dipangggil Bu Nov oleh mahasiswanya ini. Walaupun ini baru tahun keduanya beliau mengajar sebagai seorang dosen. Tapi ini bukanlah kali pertama Bu Nov berbagi ilmu dengan sesama.  Pengalaman kerja yang dimiliki beliau selama 4 tahun di TransTV merupakan pengalaman terbesar beliau dalam hal berbagi ilmu. Beliau selau ditugaskan untuk membagikan ilmunya kepada juniornya di perusahan dan Bu Novita sangatlah menikmati perannya tersebut.  Dari pengalamannya tersebut akhirnya beliau memutuskan untuk mendaftar sebagai dosen di D3 Teknologi Multimedia, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Dalam perjalanan karirnya sebagai dosen ini, membuatnya tertuntut untuk melanjutkan pendidikan S2.
Belajar dan mengikuti perkuliahan lagi, setelah vakum beberapa tahun, merupakan tantangan tersendiri dari Bu Novita. Mengerjakan tugas, rajin datang ke perkuliahan merupakan rutinitas yang sedang asyik ditekuni oleh beliau. Walaupun beliau saat diperkuliahan statusnya menjadi mahasiswa, tapi beliau tetap menanamkan sikap berbagi ilmu kepada sesama temannya. Karena berbagi ilmu merupakan hal yang mengasyikkan untuk Bu Novita Astin. (18/11/1/* hnh)

Minggu, 02 November 2014

Praktikum 8 Flour Sack Waving (loop)

Flour Sack Waving (loop)


TUJUAN
Membuat animasi Flour Sack Waving (loop)

ALAT DAN BAHAN
- Laptop/ PC
- Pencil 2D
- Wacom Intuos3

DASAR TEORI
Masih seperti latihan sebelumnya, dasar teori kali ini masih mengacu pada Timing and Spacing, Arcs, Stretch and Squash.

Flour Sack Waving (loop)
Flour Sack Melambaikan (loop) memberi hidup kepada karakter, bahkan ketika itu berdiri diam. Setiap animator mengembangkan / gaya melambainya sendiri.


Timing and Spacing
Keahlian dalam pengaturan waktu dalam animasi diperoleh dengan pengalaman dan eksperimen pribadi, menggunakan metode trial and error dalam menyempurnakan teknik.
Gambar yang jumlahnya banyak akan menghasilkan gerakan lambat dan halus. Gambar sedikit menghasilkan gerakan lebih cepat dan lebih kasar.
Berbagai waktu lambat dan cepat dalam adegan menambahkan tekstur dan menarik bagi gerakan. Juga, ada waktu dalam ealis dari karakter untuk membangun suasana hati, emosi, dan reaksi terhadap karakter lain atau situasi.
Mempelajari gerakan eali dan penyanyi di atas panggung dan di film berguna ketika menghidupkan karakter manusia atau hewan.
Agar timing akurat, diperlukan pengaturan dope sheets pada animasi manual maupun timeline pada animasi digital, yang berisi keterangan tentang gerakan, dialog dan waktu.

Arcs
Pada animasi, ealis pergerakan tubuh pada manusia, binatang, atau makhluk hidup lainnya bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut Arcs. Hal ini memungkinkan mereka bergerak secara ‘smooth’ dan lebih ealistic, karena pergerakan mereka mengikuti suatu pola yang berbentuk lengkung (termasuk lingkaran, elips, atau parabola). Sebagai contoh, Arcs ditunjukkan pada lintasan tangan saat melempar bola dan lintasan gerak bola di udara. 
Stretch and Squash

Pemberian unsur kelenturan yang berdampak pada perubahan bentuk pada sebuah gerakan agar menciptakan kesan benda yang berbobot dan bervolume dalam gerakan animasi.


Hasil Praktikum dengan menggunakan pencil 2D






Senin, 27 Oktober 2014

Senin, 20 Oktober 2014

Galeri Foto

1) Bermain Perosotan

Gb.1. Gadis kecil bermain perosotan

    Bermain perosotan adalah hal yang sangat mengasyikkan. Perainan perosotan sangat digemari oleh anak kecil. Minggu, (05/10) seorang gadis kecil menikmati permainan perosotan di Alun-alun kota Lamongan, dia terlihat sangat bergembira. Meskipun ia harus didampingi oleh orang tuanya saat bermain.


2) Mengayuh Rezeki Melewati Gedung Bank Mandiri
Gb.2. Mengayuh rezeki melewati gedung Bank Mandiri

      Siang itu (17/05) terlihat seorang tukang becak lelaki paruhbaya yang mengayu becak melewati gedung Bank Mandiri. Dengan sekuat tenagah beliau menggenjot pedal becak tua yang ditumpangi oleh seorang wanita yang membawa karung besar dan didudukinya. Itu semua beliau lakukan hanya untuk mengais rizeki yang halal.
 3) Penjual Sayur di Pagi Hari


Gb.3. Penjual sayur di pagi dini hari

      Mengais rizeki memang tidak pernah meandang waktu. Disaat orang lain sedang tertidur pulas di rumah, para penjual sayuran di Pasar Sidoarjo Lamongan (16/05)harus bersaing menjajakan barang dagangannyanya. Tak heran terkadang banyak penjual yang kelelahan, dan akhirnya memilih tertidur di lapak dagangannya demi mendapatkan uang untuk sesuap nasi.

 4) Asyiknya Bermain Air Bersama
Gb.4.  Bermain air

Minggu, (05/10) segerombolan anak terlihat menikmati air mancur yang berputar di tengah lapangan Alun-alun Lamongan, mereka bercanda tawa dan bergurau bersama dengan cipraratan air yang keluar. Tergambar suatu keceriaan masa kecil yang nyata dari gasture tubuh mereka.

Senin, 13 Oktober 2014

Nasi Boranan Khas Lamongan

gb.1 Makanan Khas Lamongan "Nasi Boranan"

gb.2. Macam-macam lauk Nasi Boran "ikan Sili"

gb.2. Macam-macam lauk Nasi Boran
    Lamongan merupakan kabupaten kecil yang terletak di Jawa Timur yang memiliki berbagai makanan khas. Seperti soto Ayam Lamongan, Tahu Campur, Wingko Babat dan Nasi boranan atau sego boranan. adalah makanan tradisional dan khas Lamongan, Jawa Timur.
Nasi Boranan, kata Boranan ini diambil dari tempat Nasi (wakul/tempat yang terbuat dari Anyaman Bambu ) yang di gendong dengan selendang pada punggung, Dan dijual di emperan atau trotoan di sudut-sudut Lamongan kota.
Nasi boranan, terdiri dari nasi, sambal bumbu merah yang terdiri dari rempah-rempah yang sudah di haluskan, dan berbagai lauk yang dapat dipilih adalah bervariasi, diantaranya daging ayam, jeroan, ikan bandeng, telur dadar, telur asin, tahu, tempe, udang, ceker, otak-otak bandeng dan urap-urap sayur.
     Khas nasi boranan yang tidak akan  ditemui pada menu lainnya, yaitu empuk, gimbal menyok, pletuk, dan ikan sili. “Empuk ini dibuat dari tepung terigu yang dibumbui dan di goreng membentuk bola-bola yang enak, gimbal menyok merupakan gimbal singkong yang dipadupadankan dan menghasilkan gimbal yang enak, pletuk terbuat dari nasi yang dikeringkan atau kacang, lalu dibumbui dan digoreng. Namanya diambil dari bunyi ketika makanan ini dikunyah, ‘pletuk, pletuk’. Sedangkan lauk ikan sili ini yang tak bisa ditemui setiap saat, karena termasuk ikan musiman. Ikan sili dulu lebih dikenal sebagai ikan hias, harganya lebih mahal dibanding daging ayam. Bentuk ikan ini panjang seperti belut, tidak kentara mana bagian kepala atau ekornya. Durinya pun hanya ada di bagian tengah.
      Nasi ini disajikan biasa dijajakan secara lesehan di sekitar kawasan pasar-pasar kota di Kabupaten Lamongan dan tidak membuka cabang diluar kota. Dan uniknya lagi adalah yang bisa memasak makanan ini sesuai cita rasanya adalah para warga asli dari dusun Kaotan, Lamongan. Harga Yang ditawarkanpun murah meriah sekitar Rp. 6.000,- sampai 17.000,- sesuai ikan yang dipilih. Dan dalam setiap porsinya adan mendapatkan nasi, urap-urap sayur, pletuk, empuk, gimbal menyok, tahu/tempe, rempeyek dan menu lauk yang pembeli ingin cicipi. Dan Nasi boran ini biasanya dijual pukul 04.30-08.30 dan 16.00- 04.30 secara bergiliran antar pedagang.

ANAK JALANAN



 
        Berkaitan dengan anak jalanan, umumnya mereka berasal dari keluarga yang pekerjaannya berat dan ekonominya lemah. Hakekatnya persoalan mereka bukanlah kemiskinan belaka, melainkan juga eksploitasi, manipulasi , ketidakkonsistenan terhadap cara-cara pertolongan baik oleh mereka sendiri maupun pihak lain yang menaruh perhatian terhadap anak jalanan. Anak jalanan belakangan ini menjadi suatu fenomena social yang sangat penting dalam kehidupan kota besar. Kehadiran mereka sering kali dianggap sebagai cermin kemiskinan kota, atau suatu kegagalan adaptasi kelompok orang tersebut terhadap kehidupan dinamis kota besar. Pemahaman tentang karakteristik kehidupan mereka, seperti apa kegiatan dan aspirasi yang mereka miliki, keterkaitan hubungan dengan pihak dan orang-orang yang ada di sekitar lingkungan hidup mereka, memungkinkan kita menempatkan mereka secara lebih arif bijaksana dalam konteks permasalahan kehidupan di kota besar. 
     Sejak krisis tahun 1998, kegiatan anak jalanan di Indonesia semakin meningkat, mulai di alun-alun, bioskop, jalan raya, simpang jalan, stasiun kereta api, terminal, pasar, pertokoan, dan mall. Kini, sosok anak-anak di indonesia tampil dalam kehidupan yang kian tak menggembirakan. Kondisi anak-anak yang kian terpuruk sudah bisa diliihat dari tampilan fisiknya saja. Siapa saja sih yang disebut anak jalanan? Anak jalanan adalah seseorang yang masih belum dewasa (secara fisik dan phsykis) yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan dengan melakukan kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan uang guna mempertahankan hidupnya yang terkadang mendapat tekanan fisik atau mental dari lingkunganya. Umumnya mereka berasal dari keluarga yang ekonominya lemah. Anak jalanan tumbuh dan berkembang dengan latar kehidupan jalanan dan akrab dengan kemiskinan, penganiayaan, dan hilangnya kasih sayang, sehingga memberatkan jiwa dan membuatnya berperilaku negatif. Kasus-kasus kekerasan (fisik, psykologis, maupun seksual) yang dialami oleh anak jalanan hingga terungkap ke publik hanyalah sebuah fenomena “gunung es” dari kasus-kasus kekerasan yang sebenarnya sering terjadi di dalam kehidupan anak-anak jalanan. Oleh karena itu, tidaklah terlalu berlebihan bila dikatakan bahwa anak jalanan senantiasa berada dalam situasi yang mengancam perkembangan fisik, mental dan sosial bahkan nyawa mereka.
    Pemberdayaan Anak Jalanan merupakan tindakan yang sangat disayangkan. Sebenarnya anak jalanan tidak berbeda dengan anak yang lainnya, mereka juga mempunyai potensi dan bakat. Pada masa anak-anak seperti itu otak yang memuat 100-200 milyar sel otak siap dikembangkan serta diaktualisasikan untuk mencapai tingkat perkembangan potensi tertinggi. Pada perkembangan otak manusia mencapai kapasitas 50 % pada masa anak usia dini. Kita telah benar-benar mellupakan hak anak-anak untuk bermain, bersekolah, dan hidup sebagaimana lazimnya anak-anak lainnya. Mereka dipaksa orang tua untuk merasakan getirnya kehidupan. Mereka tumbuh dan berkembang dengan latar kehidupan jalanan dan akrab dengan kemiskinan, penganiayaan, dan hilangnya kasih sayang, sehingga memberatkan jiwa dan membuatnya berperilaku negatif . Pasal 9 ayat (1) UU no 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menyebutkan; “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”. Pemenuhan pendidikan itu haruslah memperhatikan aspek perkembangan fisik dan mental mereka. Sebab, anak bukanlah orang dewasa yang berukuran kecil. Anak mempunyai dunianya sendiri dan berbeda dengan orang dewasa. Kita tak cukup memberinya makan dan minum saja, atau hanya melindunginya di sebuah rumah, karena anak membutuhkan kasih sayang. Kasih sayang adalah fundamen pendidikan. Tanpa kasih, pendidikan ideal tak mungkin dijalankan. Pendidikan tanpa cinta seperti nasi tanpa lauk,menjadi kering hambar, tak menarik.Pendidikan pada hakekatnya bertujuan membentuk karakter anak menjadi anak yang baik. Khusus untuk anak jalanan pendidikan luar sekolah yang sesuai adalah dengan melakukan proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam wadah rumah singgah. Rumah singgah sebagai tempat pemusatan sementara yang bersifat non formal, dimana anak-anak bertemu untuk memperoleh informasi dan pembinaan awal sebelum dirujuk ke dalam proses pembinaan lebih lanjut .rumah singgah didefinisikan sebagai perantara anak jalanan dengan pihak-pihak yang akan membantu mereka. Rumah singgah merupakan proses non formal yang memberikan suasana pusat resosialisasi anak jalanan terhadap sistem nilai dan norma di masyarakat. Tujuan dibentuknya rumah singgah adalah resosialisasi yaitu membentuk kembali sikap dan prilaku anak yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat dan memberikan pendidikan dini untuk pemenuhan kebutuhan anak dan menyiapkan masa depannya sehingga menjadi masyarakat yang produktif. Peran dan fungsi rumah singgah bagi program pemberdayaan anak jalanan sangat penting. Secara ringkas fungsi rumah singgah antara lain : 1. Sebagai tempat perlindunga dari berbagai bentuk kekerasan yang kerap menimpa anak jalanan dari kekerasan dan prilaku penyimpangan seksual ataupun berbagai bentuk kekerasan lainnya. 2 Rehabilitasi, yaitu mengembalikan dan menanamkan fungsi sosial anak. 3 Sebagai akses terhadap pelayanan, yaitu sebagai persinggahan sementara anak jalanan dan sekaligus akses kepada berbagai pelayanan sosial seperti pendidikan, kesehatan dll. Lokasi rumah singgah harus berada ditengah-tengah masyarakat agar memudahkan proses pendidikan dini, penanaman norma dan resosialisasi bagi anak jalanan.Kesimpulan -Jadi, upaya pemberdayaan anak-anak jalanan seyogyanya terus digalakkan melalui berbagai penyelenggaraan program pendidikan luar sekolah berupa kegiatan resosialisasi di Rumah Singgah. Perlu adanya kerjasama dari segala lapisan untuk bekerjasama menyukeskan program ini - Pendidikan pada hakekatnya bertujuan membentuk karakter anak menjadi anak yang baik - Kasih sayang adalah fundamen pendidikan. Tanpa kasih, pendidikan ideal tak mungkin dijalankan.

REFRENSI



 

Blogger news

Blogroll

About

Hamidah Nur Hidayati|D3 Teknologi Multimedia Broadcasting 2013| Politeknik Elektronika Negeri Surabaya